Studi Tentang Prilaku Pengendara Kendaraan Bermotor (Dini Anggraini)

eJournal Sosiatri-Sosiologi, 2013, 1 (1): 10-19
ISSN 0000-0000 , ejournal.sos.fisip-unmul.org
© Copyright 2013

STUDI TENTANG PERILAKUPENGENDARAKENDARAANBERMOTOR DIKOTASAMARINDA

Thestudyonthebehaviorof motorists inSamarinda

Dini Anggraini[1]

Abstrak

Dini Anggraini, studi tentang perilaku pengendara kendaraan bermotor di Kota Samarinda (dibawahbimbinganProf. Dr. H. Harihanto,MSdan Drs. M. Arifin,M.Hum). PenelitianinibertujuanuntukmengidentifikasiperilakupengendarakendaraanbermotordiKota Samarindadanmendeskripsikanperilaku pengendarakendaraanbermotordiKotaSamarinda sertafaktor-faktoryangberkaitan.Teknikpengumpulandatayangdigunakanadalah observasiatau pengamatan (disajikan dalam bentuk foto) dan wawancara. Sedangakan analisa datamenggunakandeskriptif-kualitatif,dengancaramenggambarkanataumelukiskan tentangdatadanfaktamengenaiobjekpenelitiantanpamemberikanpenilaian.Hasilpenelitianmenunjukkan bahwaparapengendarakendaraan bermotordiKotaSamarindamengakumengetahuiaturanlalulintasyangberlaku,melengkapikelengkapankendaraansertamembawasurat-suratyang pentingdalam berkendara seperti SIM (Surat Ijin Mengemudi)dan STNK (Surat tanda Kendaraan Bermotor)namunkondisilalulintasdiKota Samarindakurangteraturkarenabanyakrambu yang dilanggar. Faktor-faktor yang menyebabkan pelanggaran terhadap lalu lintas di Kota Samarindaantara lain adalah kondisijalan yang rusak dan perilaku pengendara kendaraanbermotor yangtidakdisiplin.

Kata Kunci : Prilaku Pengendara, Kendaraan

Pendahuluan

Transportasisangat penting peranannya dalammenghubungkan daerahyangmenjadisumber bahanbaku dengan daerahyangmembutuhkan akan suatu bahan. Bentuk perpindahan manusia atau barangsecarafisik dapat dilihatdari besarnya hubungan lalulintas melaluisuatuprasarana penghubungyang disebutdenganjalan.Oleh sebab itu,jalan sebagai prasaranapengangkutan diharapkan dapat menampungsemua kendaraan yang melintas danmemberikan pelayananyang baik bagisemua penggunajalan.Prasarana transportasimerupakan kebutuhanyang vital bagimasyarakat, terutama masyarakatkotayangmobilitasnya tinggi.Prasarana dansaranatransportasiyangbaik dapatmenunjang mobilitasorangdanbarangsehinggadapat menunjangperekonomian.Samarindamerupakan ibukota Provinsi KalimantanTimuryang letaknyasangatstrategis sehinggamamberikan indikasiyang kuattentang kemampuan dayasaing tinggiuntuk peningkatan berbagaisektorekonomi. Samarindamemilikiluaswilayah783km².Samarindamerupakansimpuldaripertumbuhanindustri,jasa,perdagangandan transportasi darikota dankabupatensekitarnya. Keberhasilanpembangunanpada daerah Samarinda tidakterlepas dariperanaktif transportasi. Sarana dan prasaranatransportasi diKota Samarindayang tersediaharus berfungsi dengan baik sehinggadapat menunjangkegiatanperekonomian.

KotaSamarindatermasuk kotayang sedang berkembang diIndonesia. MasyarakatKota Samarindamerupakan masyarakatmodernyang mempunyai polapikiryangmaju.Mobilitas masyarakatnyatinggi karenakegiatanmasyarakat yang beragam.Kegiatanmasyarakattersebut mencakupberbagaimacam bidangantaralainbidang ekonomi,sosial, budaya,danpolitik.Mobilitas masyarakat yangtinggiharusdidukungoleh pelayanantransportasi yang baik. Pelayanan transportasimerupakan suatuupayapemecahan masalahkesenjangan jarakdalam rangkamelakukan suatuaktivitas. Pelayanan jasatransportasiberupaya menjembatanikesenjanganjarak baik malalui jaringanpergerakan darat,lautmaupun udara. Pelayanantransportasi tergantungkapada duaaspek dasar,yaituketersediaan prasaranatransportasi dan ketersediaansarana transportasi.

Jumlahpanjangjalanan yangrelatiftetap dan jumlah pertumbuhan kendaraan yang sangat pesat.Hal tersebutmenimbulkanpermasalahanyaitu kemacetan lalu lintas yang sering terjadi diSamarinda.Permasalahan lalulintas padatransportasi darat yang cukup rumit dihadapiyaitu kondisi jalananyang rusak, panjang ruas jalanyang relatif tetapserta jumlahkendaraanyangmeningkat.

Lalu lintassampaitingkat tertentu mencerminkan moral, mental, dan kepribadian bangsa.Perilaku pengendarakendaraan bermotordi Samarinda pada umumnyahampirselalumelanggar peraturanlalulintas.Lalulintasmerupakan bagian kegiatansehari-hari darimasyarakat,maka tentunya kebiasaan-kebiasaan masyarakatakantecermin dalamlalu lintas.Jadibilamasyarakatnya mempunyaikebiasaanmentaati aturan dalam semua urusanmakakebiasaantersebutakannampak dalam polaketertibanberlalulintasdijalanraya.

Kondisi lalu lintas diKotaSamarindasetiap harikianpadatmakahalitu semata-matabukan perasaan sematanamun begitulahkondisiriil terjadi. Bahkan,berbagaipihakmemperkirakan jikatidak adalangkahcerdas dan sistematisdalam mengantisipasinya,maka nasibSamarinda akan sama seperti Jakarta dalam hal kemacetan lalu lintas. Masalahkemacetansudahmenjadi dinamikadi Samarinda, dan jika tidak segera diatasi maka masalahitu akan terus berlanjuthinggamenjadi sebuah permasalahan yang sangatkompleks sebab tidakhanyamengganggu aktivitasmasyarakattetapi jugasektor lainnya.

Kondisijalanyang rusak dapatmenghambat kelancaranlalu lintas dijalan. Banyakruasjalan di Samarindayangmengalami kerusakannamun belum adaperbaikan dari pihak pemerintah.Sepertiyang terdapatdi beberaparuas jalandisekitarpelabuhan Samarinda.Kerusakan jalandikaitkansebagaifaktor yangmenyebabkan pengendarakendaraan bermotor melanggar aturanlalulintas.

Pelanggaran terhadapaturanlalulintas di jalan rayadapat diberikan sanksisesuai aturanyang berlakukarenamelanggarUndang-Undang Republik IndonesiaNomor22Tahun2009.Dalam Pasal105 dijelaskan bahwasetiaporangyangmenggunakan jalan diwajibkan berperilakutertibsertamencegah hal-halyang dapatmerintangi,membahayakan keamanan dankeselamatanlalu lintas dan angkutan jalan, atauyangdapatmenimbulkan kerusakanjalan.

Kerangka Dasar Teori

Prilaku

Perilakuyang disebutjugatingkah laku menurutNatawidjaja (1978: 16) adalahpernyataan kegiatanyang dapat diamatioleh orang lain dan merupakan hasilperpaduan dari pemahaman pengaruh-pengaruhluardan pengaruh dalam.Selain itu, Kartono (1984:3) menjelaskanperkataan tingkahlaku atau perbuatanmempunyai pengertian yang luassekali yaitu tidak hanya mencakup moralitas sajaseperti berbicara, berjalan,lari-lari, berolah raga,bergerak dan lain-lain akan tetapijuga membahasmacam-macam fungsi sepertimelihat, mendengar,mengingat, berpikir,fantasi, pengenalan kembali,penampilan emosi-emosi dalam bentuk tangis atausenyumdanseterusnya.

Padadasarnyadalampsikologi yaituilmu yangmempelajaritingkah lakumanusia,tingkahlaku manusia itu mempersoalkan apa yang diperbuat dalam lingkungannyadanmengapaiaberbuatseperti yangiabuat(Petty,1982: 54).Dalamhalinidipakai istilah psikologikarena perilakusesorang dianggap sebagai penyakitmasyarakat.

Seseorang bertingkah lakukarenaadanya rangsangan ataustimulus dari luar dirinya. Rangsangan-rangsangan itudapat diperoleh dari lingkunganyang adadisekitarindividu.Unsur individu dan lingkungannyaakanmembukadimensi yanglebihluas dalam rangkamembahastingkah laku individu.

Konseplingkungan di atasmemperlihatkan adanyalingkunganfisikseperti orang tua,kawan bermaindanmasyarakatsekitarnya, dapat mempengaruhiperilakuseseorang(dalam bertindak atau beraktivitas).Dan dengan adanyafaktor lingkungan seseorang sengaja maupun tidak seseorangakanmenirulingkungania berada.

Tidak semualingkungandapat dengan sendirinya merangsangindividuuntukmereaksikan sertamemanfaatkannyasesuai denganminat dan kebutuhan masing-masing individu dengan bermacam-macam tingkah laku, manusia berhubungan atau bergaul dengan lingkungannya. Perkataan berhubungan disini diartikansebagai hubunganyang aktif antaraindividu danlingkungan. Begitu juga masalah-masalah dan persoalan- persoalanyang sedang dihadapi dan semua ini memberikan perangsang pada diri kita untuk melakukansuatuperbuatantertentu.

Prilaku Dalam Berkendaraan

Masalah lalulintasdapatdisebabkan oleh berbagaifaktordanyang terpenting adalahfaktor manusia sebagai pemakai jalan, baik sebagai pengemudimaupun sebagaipemakai jalan pada umumnya.Sedangkan disiplin dankesadaranhukum masyarakatpemakai jalanmasih belum dapat dikatakan baik, belummemilikikepatuhan,ketaatan untukmengikuti perundang-undangan/hukum yang berlaku.

Tingkatkesadaranhokummasyarakat pemakai jalan dapat diukur dari kemampuan dan dayaseraptiapindividudanbagaimana penerapannyadijalan raya(Naning,1982: 12). Berfungsinya hukumsecara efektiftergantungdari kondisiperundang-undangan lalu lintasyang berlaku, kemampuan aparat penegakhukum dalammelakukan penindakan-penindakan,fasilitas-fasilitas lalu lintas yang disediakan dankondisimasyarakat pemakai jalan.Apabilahal-hal tersebut dinilai baik,maka hukum sebagaimana dimaksud dapat berfungsisecara efektif dan efisien,sehingga lingkuppenugasanyang diberikandapatterjangkausecara memadai.

Etika dalam Berekendaraan

Etika adalah sebuah cabang filsafat yang berbicaramengenai nilai dan normamoralyang menentukan perilakumanusia dalam hidupnya. Sebagai cabang filsafat, etikasangatmenekankan pendekatanyangkritis dalammelihat nilaidannorma moral tersebut serta permasalahan-permasalahan yang timbul dalamkaitandengannilaidannorma moralitu. Etika adalahsebuahrefleksikritis dan rasionalmengenainilai dannormamoralyang menentukandanterwujuddalam sikapdan pola perilakuhidupmanusia, baik secara pribadimaupun sebagai kelompok(Salam, 2007:1).

Pengertian etikadariilmuwanlainnyayaitu MagnisSusenodalam Salam(2007:1)bahwaetika adalahsebuah ilmudan bukan sebuah ajaran.Yang memberi kita normatentang bagaimana kita harus hidupadalahmoralitas.Sedangkan etikajustruhanya melakukan refleksi kritis atas norma atau ajaran moraltersebut.Atau bisajugadikatakan bahwa moralitas adalahpetunjuk konkret yangsiap pakai tentang bagaimanakitaharushidup.Sedangkan etika adalah perwujudan dan pengejawantahansecarakritis dan rasional ajaranmoral yang siappakaiitu. Keduanyamempunya fungsisama,yaitumemberi orientasi bagaimanadan kemana kita harus melangkahdalamhidupini.

Tujuan danfungsidari etikasosialpada dasarnyaadalah untukmenggugahkesadarankita akantanggung jawabkitasebagaimanusiadalam kehidupanbersamadalam segaladimensinya.Etika sosialmaumengajakkitauntuktidakhanyamelihat segala sesuatu dan bertindak dalam kerangka kepentingankita saja,melainkan jugamempedulikan kepentingan bersama yaitu kesejahteraan dan kebahagiaanbersama.

Hukum etikadanhukumnegarasaling mengisi.Hukumnegaraakan dirasakankaku dan kasarditangan penegak hukumyang tidakmengenal hukum etika,apalagiyangtidak beretika.Hukum etikatidakmempunyai kekuatan apa-apadidampingi olehhukum negara,sebabtidak semua orang suka tundukkepada peringatanhati nurani atau bisikan jiwanya sendiri. Dengan mematuhi kedua jenis hukum ini, diharapkan terciptanya tertib hukum dalampergaulanhidup bersama.

Kendaraan Bermotor

Kendaraan bermotor adalah kendaraanyang digerakkan oleh peralatan teknik untuk pergerakannya,dan digunakan untuk transportasi darat. Berdasarkan Undang-undang No. 14 tahun 1992yangdimaksuddenganperalatan teknik dapat berupamotoratauperalatanlainnya yangberfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energitertentu menjaditenagagerak kendaraan bermotoryang bersangkutan.Kendaraan bermotortermasukjuga kereta gandengan atau kereta tempelan yang dirangkaikan dengankendaraan bermotorsebagai penariknya.Padaumumnyakendaraan bermotor menggunakanmesin pembakaran dalam,namun mesin listrik dan mesin lainnya juga dapat digunakan.Kendaraanbermotormemilikiroda,dan biasanya berjalandiatasjalanan.

Pengendara Kendaraan Bermotor

Pengendara disebut jugasebagai pengemudi. Pengemudi yaitu orang yang mengemudikan kendaraan bermotor. Pengemudi yang baik merupakan orangyang sudahmengembangkan kemampuan dasar mengemudi, kebiasaan mengemudi,kondisiyangtepat, dan penilaian suara yang baik serta sehat mentaldanjasmani. Sebuah sikaptanggung jawabdankehati-hatianmerupakan hal yang paling penting. Sikap kehati-hatian pengemudiakanmelakukanhalyang tepat atau mengambil tindakan pencegahan yang aman dan tepat. Batas keselamatanharus dijaga dan pemberian kelonggaran dibuatuntuk menghindarikecelakaan. Kecelakaan banyakterjadi pada umur 15hingga 24 tahun dibandingyang lain.Pengemudiyang paling amanadalahorangberumur 65hingga 74tahun.

Lalu Lintas

Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun1992tentangLaluLintas dan angkutan Jalan,lalu lintas adalahgerakkendaraan, orang danhewan di jalan. Jalan adalah jalanyang diperuntukkanbagilalu lintas umum.Kendaraan adalahsatu alatyang dapat bergerak di jalan, terdiri dari kendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor. Dalam pengertian umum(KamusBahasaIndonesia,1996:151)bahwa lalu lintas adalah perhubungan antarasuatu tempat dengantempatyanglain.MenurutBarutrisno(1974:4),lalulintas adalahgerak pindahmanusia darisuatu tempatketempatlainnyadengan atau tanpa alat penggerakdanmenggunakan ruanggerakyang disebut jalan.

Metode Penelitian

Teknik analisisdatayang digunakandalam penelitianini adalah deskriptif-kualitatif,yaitu dengancaramenggambarkanataumelukiskan tentang data dan faktamengenai objek penelitiantanpa memberikanpenilaian.Data yang digunakan merupakan analisis data denganmelalui data primer sebagai data dengan ditunjang data sekunder atau data pendukungagar data tersebutbenar adanya.

Hasil Penelitian

PerilakuPengendaraKendaraanBermotor terhadapAturanLaluLintas Berdasarkan Hasil Pengamatan

Perilaku pengendara kendaraan bermotor yang ditemukan berdasarkan pengamatan peneliti yaitu:

1) Penggunaan kelengkapan pengendara kendaraanbermotorsepertihelm,spion dan sabukpengamandapatdikategorikancukup baik karenaseluruhkendaraan yang terpantaumenggunakan kelengkapanyang sesuaiketentuan.Namun adapulapara pengendarakendaraan bermotoryangtidak menggunakanhelmsaatmelintas di jalan raya.

2) Masyarakat di Kota Samarinda dikategorikankurang tertibterhadaprambu- rambu dijalan sepertilampu lalu lintas, rambu dilarang parkir, rambu dilarang berhenti, dan rambu dilarang putar balik. Adaperaturan lalu lintasyangmengatur lahanatautempatparkir. Kenyataanyang ditemukan peneliti dilapangan bahwamasih banyakpara pengendara kendaraanbermotor yangmemarikir kandaraannyadi sembarang tempat.Halinimemicu kemacetankarena kendaraantersebutmenggunakan badan jalan.

3) Para pengendara kendaraan bermotor baik roda duamaupun rodaempattertibdalam penggunaanlampusen atau reting.Jikaakan berbelokmenyalakan lampusendan mematikannyasetelahmelewati belokan tersebut.

4) Caramenyalipyang benaradalahmenyalip kendaraan lainnya dari sebelah kanan, namun pada kenyataannya banyak yang tidakmengetahuinya.

5) Parapengendarakendaraan bermotorharus memperhatikankendaraan sebelumnyapada saatmemotongjalan danberbelok. Pengendarajugaharusmemperhatikan jalur belokanagar lalulintaslancar.

6) Banyaknyaparapengendarakendaraan bermotoryangmengambil jalan pintas.Ada yangmenaiki trotoarsebagaijalan pintas agar cepat sampaitujuan.

7) Kecepatanberkendaradidalamkotaadalah60km/jam. Berdasarkan pengamatan yang terjadi di KotaSamarinda para pengendara kendaraanbermotor tertib dalamhalini.

8) Parapengendarakendaraanbermotor menggunakanteleponseluleratau handphonedanmerokok saatmengendarai kendaraan.Penggunaanhandphone dan merokok dapatmemecah konsentrasi dalam berkendara.

9) Pengendarakendaraanrodaempat mengendaraimobilnya sambil menimang anaknyadengan cara dipangku di depan kemudi(setir). Padahal ada istrinya menganggur di sebelahnya.

10)Pengendarakendaraanbermotoryang belum mahirmengendarai kendaraannya tidak diperkenankanmelintasdijalanraya.

11)Para pengendara kendaraan bermotor di Samarindacukuptertibmembawa kelengkapansurat-surat dalam berkendara sepertiSIM dan STNK.Namunada pula yangtidakmembawaSIM dikarenakan belum memilikiSIM.

12)Peneliti tidak menemukan kejadian tabrak lari selama melakukan penelitian. Namun ada data dari pihak kepolisianyang berkaitan dengan tabrak larikarenatabrak larimencerminkan perilaku pengendara kendaraanbermotor dijalanraya.

13)Pengamatandi beberapa lokasidapat disimpulkan bahwa polisi tidakmenindak tegaspelanggaran yangterjadi sesuai proseduryang berlaku. Pelanggaranyang ditindaklanjutimerupakan tindakanyang terlihatsaja,bahkanada beberapa pelanggaranyangdibiarkansaja.

14)Pengamatan di beberapa ruas jalan raya disimpulkanbahwa keberadaanpihak kepolisiankurang efektif dalam mengurai kemacetan.Halini disebabkan oleh jumlah kendaraanyang terusmeningkatnamun jumlah panjang jalan diKotaSamarinda relatiftetapsehingga terjadi kemacetan.

15)Pos polisi yang berada di pinggir jalan banyak yang tidak berfungsi secara baik. Pos polisi berdiritegak namun tidak ada pihak kepolisian yang berjaga di pos tersebut.

16) Padaharilibur,penelititidakmenemukan pihak kepolisian yang berjaga di pinggirjalan.Lalu lintasterus berjalan tanpa mengenalhariliburnamun pihakkepolisian yangberjaga tidaktampak.

Pemahamandan Perilaku Pengendara Kendaraan Bermotor terhadap Aturan Lalu Lintas Berdasarkan HasilWawancara

Pengendarakendaraan bermotormemahami aturan berlalu lintas, namun pada kenyataannya masih banyak pelanggaranyang terjadi dijalan. Pelanggaran disebabkan olehbeberapafaktorantara lainkurangnya rambu lalulintas dan banyaknya jalananyangrusak.

Pendapatparapengendarakendaraan bermotorterhadapkondisilalulintas diKota Samarinda. Sebanyak 9 orang dari 30 orang respondenmenyatakankondisilalu lintas diKota Samarindateraturdan 21orang lainnyalainnya menyatakan bahwa kondisinya tidak teratur. Ketidakteraturan dalam berlalu lintas dilihatdari perilaku para pengendara kendaraan bermotor di jalan raya setiap hari. Perilaku para pengendara kendaraanbermotorterlihatdari cara berkendara dan ketaatanterhadapaturanlalu lintas.Ada banyak para pengendarakendaraan bermotoryangmelanggar aturanlalu lintas.Selainitu,jumlahrambu-rambulali lintas dirasakurang.Kurangnya rambu lalu lintas berpengaruhpada keamanandankenyamandijalan.

Persepsi tentang Sosialisasi Tata Tertib BerlaluLintas

Sosialisasi tersebut terdiri dari beberapa topik diantaranya adalahkepemilikan SIM (Surat Ijin Mengemudi),penggunaanhelm standarnasional, mematuhirambu lalu lintassepertilampulalu lintas, sertaperaturan tentang kelengkapankendaraan bermotorsepertimenggunakan duaspion dan menyalakan lampumotor di sianghari.Sosialisasi sudahsering dilakukannamunhasilnyakurang memuaskan.Parapengendarakendaraan bermotor masih saja bertindak seenaknya.Tindakan pengendara yang seenaknya tersebutmembuat kacau kondisi jalananbahkanbisa menimbulkan kecelakaan.

Kesimpulan

Berdasarkanuraian-uraiandiatastelah dikemukakanmakadapatdisimpulkan:

1) Para pengendara kendaraan bermotor di KotaSamarinda mengaku mengetahui aturan berlalu lintasyang berlaku. Mereka memperhatikan kelengkapan kendaraan bermotordalam berkendarasepertihelm, spion dansabuk pengaman sertamematuhi rambu-rambu lalu lintas dan membawa surat-surat yangpentingdalamberkendara sepertiSIM(Surat Ijin Mengemudi) dan STNK(SuratTandaKendaraan Bermotor). Mereka memiliki SIM melalui prosedur yangtelah ditetapkan.Namunmasih banyak ditemukan pelanggaranterhadaprambu- rambu lalu lintas dankelengkapankendaraanbermotor dalamberlalulintas.

2) Lalu lintas diKotaSamarindamenurut para informan kurang teratur karena masih banyak rambuyang tidak dipatuhi.Rambu lalu lintasyangsering dilanggar adalah lampu lalu lintas, papan peraturan dan markajalan. Pelanggaranterhadaplalulintas tersebutdapatmenyebabkankecelakaan dan kemacetan.

3) Jumlah anggotakepolisian dianggapkurang dibandingkan dengan panjang jalan Kota Samarinda sehingga kinerjanya belum maksimal dalammengurai kemacetan, mengatur lalu lintasserta menjaga keamanan dankenyamananmasyarakat di jalan raya.Halini dibuktikandengan angka kecelakaan dan pelanggaranyangmasih tinggisertatingkatkejahatandijalan raya semakinbertambah.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang dirumuskan maka penulis menyarankanbeberapa hal sebagaiberikut:

1)Tingkatkesadaranmasyarakat diKota Samarindadalam pemilikanSIMdanSTNK cukup baik. Oleh karena itu,pihak kepolisian dan instansi yang terkait sebaiknyameningkatkan kualitas dalam pelayanan pembuatanSIMdan STNKagar masyarakatmerasaamandan nyaman.

2)Sosialisasi perlu dilakukansecaraterus meneruskhususnyasosialisasi di sekolahan agarmasyarakatmematuhi aturan lalu lintas. Jumlah rambu-rambulalu lintas juga perlu ditambahagarterciptaketeraturan.Apabila adarambuyangmatiataurusaksebaiknya digantiagarrambu tersebutbisaberfungsi dengan baik sehinggalalu lintas diKota Samarindamenjaditertib.

3) Tindakanyangdiambiloleh pihak kepolisian berupa sanksi kepada para pengendarakendaraanbermotor yangmelakukan pelanggaran harustegassesuai dengan peraturan atauundang-undangyang berlaku.Tindakanyang diambil oleh pihak kepolisian mencerminkan ketegasan sehinggamasyarakat Samarindamerasa nyamanberadadi jalanrayakarenahukum dapat ditegakkan demi terciptanya keamanandanketertibandalam berlalu lintas.

4) Jumlah anggota kepolisian perlu ditambahkanagardapatmengaturlalu lintas terutamapadawaktudan titikkemacetan tertentu. Pihak kepolisian harus selalu berjagadi jalan rayaterutamadititik kemacetan.Waktu berjagadi pinggirjalan perlu ditambahkan agar kinerja pihak kepolisian dalammenjagaketertibanlalu lintas danmengurai kemacetan berjalan dengan efektif.Kinerja kepolisianyang efektifmenyebabkan lalulintas di jalan raya berjalanlancarmakamasyarakat Kota Samarindamerasa nyaman.

5) Lalu lintas adalah cermin budaya bangsa.Olehkarenaitu,masyarakat Kota Samarinda harusmematuhiperaturandalam berlalu lintasagarterciptakondisiaman, selamat, tertib, danlancar berlalulintas.

Daftar Pustaka

Barutrisno. 1974. Selamat Tiba di Rumah. Rineka Cipta. Jakarta

Kartono, Kartini. 1996. Psikologi Umum. Mandar Maju:Bandung.

Naning,Ramdlon.1982.MenggairahkanKesadaran Hukum Masyarakat dan Disiplin Penegak Hukum dalamLaluLintas. Bina Ilmu:Yogyakarta.

Natawidjaja, Rochman. 1978. Memahami Tingkah LakuSosial. FirmaH :Jakarta.

Petty,FMA,Prof.1982. PengantarPsikologiUmum. UsahaUmum:Surabaya

Salam,Burhanuddin.1997.EtikaSosialAsasMoral dalamKehidupanManusia.PTRineka Cipta, Jakarta.

1

[1] Mahasiswa Program S1 Sosiatri, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman.